Melestarikan Budaya Warisan Leluhur Kab. Kulonprogo Gelar Upacara Adat Wiwit

MahesaMediaCenter, Yogyakarta – Mengawali musim panen pertama tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan bekerjasama dengan Kelompok Tani Ngudi Laras Kalurahan Karangwuni Kapanewon Wates, Kab.Kulonprogo, menggelar upacara Adat menjelang masa panen padi atau yang disebut dengan tradisi wiwit,pada Senin 08/08/2022 kemarin.

Kegiatan upacara adat Wiwit yang terlihat mulai langka diadakan saat ini karena tergeser oleh perkembangan jaman yang serba modern,namun jika di tinjau dari filosofinya Wiwit sebenarnya sebagai simbol rasa Syukur kepada Tuhan atas berkah panen yang melimpah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Ir. Muh. Aris Nugroho, MMA usai acara menyampaikan, kegiatan wiwit panen ini sangat menarik wiwit panen yang sangat spesifik karena berada di lahan “Sawah Surjan” yang berhasil di olah dari laham yang tidak produktif karena sering terkena banjir, menjadi lahan Produktif dan dapat dipanen pada saat ini.

“Dengan luasan lahan 20 hektar, dan ini merupakan lahan sawah surjan yang hanya ada di Kulon Progo yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda sehingga ini harus kita lestarikan,” kata Aris.

Menurut Aris sawah Surjan meliliki beberapa keunggulan dari sawah jenis lain, diantaranya yaitu lahan bawah bisa untuk tanam padi 2 kali setahun dan palawija ,sedang lahan atas bisa dimanfaatkan sepanjang musim untuk tanaman sayuran dan palawijo.

“Hari ini kita membuktikan, panen sekali bisa menghasilkan dua komoditas pertama padi dan kedua bawang merah. Dan hasilnya luar biasa dengan hasil panen padi rata-rata 7,2 ton per hektar melebihi rata-rata kabupaten 6,7 ton, sedang bawang merah ini menghasilkan 20 ton dari rata-rata kabupaten yang cuma 14 ton. Dan saat ini harga komoditas pertanian Alhamdulillah bagus sehingga petani ini sangat bersyukur,” terang Aris.

Aris menambahkan wiwitan ini merupakan wujud syukur atas jerih payah upaya petani dalam mengolah lahan sawah surjan yang mampu menghasilkan komoditas pertanian yang memuaskan bahkan melebihi dari rata-rata lahan biasa lainnya.

Sementara itu dalam sambutannya Pj. Bupati Kulon Progo sangat mendukung program-program yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Pangan dalam rangka memajukan pertanian baik dari segi teknis maupun juga budaya pertanian termasuk juga filosofi pertanian yang masih melekat di masyarakat.

“Budaya wiwit sebagai wujud syukur kepada Tuhan jadi dipadukan dengan teknis pertanian secara ilmiah, dua-duanya bersatu harapannya menjadikan pertanian kita maju dan juga berkah tentunya,” kata Tri.

Lanjut Tri tradisi wiwit merupakan warisan budaya leluhur yang harus di lestarikan kedepan tetap bisa dikembangkan lagi agar lebih menarik dan meriah

“Karena dalam tradisi itu, juga dilakukan doa inti tradisi wiwit adalah memohon doa, agar padi yang akan dipanen dan yang memanen selamat, dengan hasil yang melimpah”, pungkas Tri

(Yanto)

Related posts