MahesaMediaCenter, Jayapura – Bertempat di Aula Cycloops Makodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K menghadiri kegiatan audiensi dengan Tim Investigasi Kemenkopolhukam, Senin (7/11).
Pada kegiatan tersebut juga turut hadir Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI M. Saleh Mustafa, Pejabat Utama Kodam XVII/Cenderawasih dan Pejabat Utama Polda Papua.
Tim Investigasi Kemenkopolhukam yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim PP HAM Non-Yudisial Letnan Jenderal TNI (Purn) Kiki Syahnakri membahas terkait penanganan Kasus Pelanggaran HAM khususnya di Papua yakni Kasus Wasior Berdarah 2001 dan Wamena Berdarah 2003.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Kiki Syahnakri pada kesempatannya mengatakan bahwa tujuan pihaknya adalah dalam rangka lakgas amanat Keppres no 17 tahun 2022 yaitu penyelesaian secara non yudisial kasus Pelanggaran HAM Berat masa lalu tanpa menutup kemungkinan penyelesaian secara yudisial juga dilaksanakan.
Lanjutnya, khusus di Papua ada 2 kasus yang ditangani yakni Wamena Berdarah dan Wasior Berdarah. Untuk itu pihaknya 1 atau 2 hari ini ke Papua untuk tangani masalah itu.
Tidak hanya itu, ia mengatakan Penyelesaian Non Yudisial beda dengan Yudisial yang langsung menyentuh pelaku dan saksi, pihaknya hanya menyentuh korban yakni dengan memvalidasi korban, verifikasi, menjaring apa aspirasi para korban sesuai Keppres Nomor 17 tahun 2022.
“Kami juga harus melaporkan tentang rekomendasi pemulihan baik berupa rehabilitasi fisik, bansos, jamkes, beasiswa dan bantuan lain sesuai yang dibutuhkan. Kemairn di Wasior sudah dilaksanakan meskipun belum final,” ucapnya.
Ketua Tim PP HAM Non-Yudisial mengharapkan pihaknya dapat segera berangkat ke Wamena agar bisa melakukan verifikasi dan validasi korban sesuai yang pihaknya lakukan di Wasior dengan harapan bisa mendapat respon baik dari para korban.
“Harapan besar kami, kasus bisa tertangani dan terselesaikan dengan baik setidaknya apa yang disampaikan Pemerintah lewat jaminan tadi, kemudian juga semoga bisa mengobati luka lama dari para korban, harapan lebih besar kami semoga adanya kerukunan sosial antar masyarakat nantinya,” tutup Letnan Jenderal TNI (Purn) Kiki Syahnakri.(TN)