Ternyata Adharta Ongkosaputra Selain Sebagai Ketum Kill Covid Juga Menjadi Pebisnis

MahesaMediaCenter, Jakarta – Saya sebagai anggota komunitas medsos Kill Covid banyak mempublikasikan sepak terjang Adharta Ongkosaputra dalam kegiatannya sebagai ketua umum Kill Covid, untuk mengedukasi masyarakat.

Ternyata dia juga seorang pebisnis untuk memajukan perekonomian Indonesia, dapat bocoran dari Pata daily.id Ketika dia melakukan perjalanan Bisnis ke Jerman mengunjungi Berlin dan Hamburg Via Itali kami naik kereta api kata Adharta, menuju Roma Di stasiun, kami sudah di jemput Menuju kota Katolika (rupanya ada nama kota Katolika di Italia, yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat.

Kami menginap semalam Sambung Adharta, lalu terus menuju ke Roma. Dia berceritera bahwa dia bertemu dan makan siang Bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Italia Ibu Esty dan Duta Besar Indonesia Untuk Vatikan Bapak Agus Sriyono.

Selanjutnya ujar Adharta melanjutkan kisah perjalanannya 3 Malam di Roma kami melanjutkan perjalanan Menuju Jakarta Via Istambul, Saya bersama pak Fuad dan Pak Zeno kata dia, Kami tiba di Hamburg sambungnya lagi dalam rangka pembelian alat Amoniua Converter (mungkin inilah bisnis yang dilakukannnya ke Jerman milik PT Pupuk Kaltim) dari kota Berlin dan diangkut dengan Kapal Laut dipelabuhan Hamburg.

Lalu mampir di kota Katolika Italy menuju Bontang Kalimantan Timur. Ini merupakan Tantangan yang berat baik secara teknis berat 400 ton dan Panjang 40 meter ujar Adharta, Akhirnya kami berhasil mengatasi semua kesulitan dan tiba di Bontang dengan selamat, Puji Tuhan pikirnya dalam hati,
Pihak PT Pupuk Kaltim memberikan penghargaan khusus kepada perusahaan kami dan atas usaha perjuangan kami.

Juga sulit dapatkan kapal yang Menuju Indonesia dan hanya bawa barang kami saja, Kesulitan lain adalah Pas sekali Ada pandemi Covid-19 sehingga kami harus melalui proses karantina di beberapa lokasi persinggahan seperti Dubai UAE.

Tantangan dalam dunia Usaha Logistik dan Project Movement harus kami atasi apapun yang terjadi karena sudah menanda tangani kontrak dengan Pupuk Kaltim kata dia. Saat kritis dalam Pandemi Covid-19 lanjut nya tidak hanya perusahaan yang bisa bergerak sehingga kami mampu menerobos cobaan yang benar benar sulit sekali. Peluang ini merupakan kesempatan karena saat Pandemi Covid-19 boleh dibilang perusahaan kami kolaps dan sulit sekali.

Dalam perjalanan kami menyaksikan sendiri bahwa negara Eropa juga lumpuh karena pandemi Covid-19, Termasuk Negara Turki negara yang besar industri Pariwisata, tetapi harus mengalami tekanan.

Kami sempat mengunjungi Alya Sophia dan Blue Mosque tapi sepi sekali. Kami tiba di tanah air dengan selamat tapi Indonesia juga sangat menderita, menderita akibat pengaruh Covid-19 dimana korban sudah 160.000 orang meninggal dunia, tutup Adharta. (Ring-o)

Related posts