MahesaMediaCenter, Batubara Sumut – Penanganan perkara di Polres Batubara tidak Profesional dan jauh dari harapan selogan Presisi Polri .Demikian di katakan Andar Manik SH Pengacara / kuasa hukum tersangka Tiarma Pandiangan di Polres Batu Bara Sumatera Utara.
Menurut Andar Manik SH kekecewaan mereka bermula dari pengajuan. Permohonan Penangguhan penahanan atas Tersangka Tiarma Pandiangan dkk yang di tangani di reskrim polres Batubara.
Kejadianya adalah pada hari rabu 12 Juli 2023 kuasa hukum mengajukan permohonan melalui surat penangguhan penahanan ke penyidik Polres Kab.Batu Bara, terhadap kliennya Tiarma Pandiangan terkait obyek sengketa yang digugat di PTUN oleh Tersangka telah di menangkan dan usia para tersangka sudah tua dan rentan dengan penyakit.
Menurutnya awal kekecewaan ke pihak Penyidik Polres saat kembali menemui Kasat reskrim untuk menyampaikan bahwa atas obyek perkara tersebut gugatan di PTUN sudah dimenangkan oleh tersangka serta menunjukkan putusan Pengadilan tersebut, dan sekaligus kami mempertanyakan surat penangguhan yang telah di serahkan sebelumnya.
Lalu Kasat Reskrim mengatakan sudah di ajukan ke Kapolres, yang akhirnya mereka bertemu Kapolres batubara dan menyuruh /silahkan ke Kasat Reskrim saja saya tidak ada intrvensi kata kapolres.
Lalu mereka menghubungi Kasat Reskrim tidak di angkat baru sekitar jam 15.31 wib ada jawaban lalu menghubungi yang akhirnya kuasa Hukum kembali ke polres namun tidak ada di polres tapi ada di rumah dinas yang bersebelahan di polres kemudian mereka hampiri dan kembali mempertanyakan atas arahan kapolres namun menurutnya sangat tidak menunjukkan perkataan seorang polisi dengan mengatakan saya capek dengan nada tinggi dan justru mengajak berdebat dengan putri kliennya.
Namun sangat disayangkan adanya perilaku oknum oknum yang menangani perkara ini yang sama sekali Jauh dari Arti PRESISI sebagaimana slogan Polri yang kita harapkan untuk dapat mengayomi masyarakat dan bukan untuk menakut nakuti jika dibiarkan.
Seperti ini maka bisa menjadi preseden buruk dan semakin tidak percaya masyarakat pencari keadilan (Redaksi).
