Black Campaign Forum Aceh Bersatu Untuk Menjatuhkan Irwan Johan

banner 468x60

MahesaMediaCenter, Banda Aceh – Kontestasi pemilihan Walikota Banda Aceh yang akan diramaikan oleh banyaknya calon peserta yang berminat untuk menjadi Walikota Banda Aceh pada periode 2025 s/d 2030 sudah hangat dibicarakan.

Aroma persaingan sudah dimulai, para tim sukses relawan serta pendukung bakal calonpun sudah mulai bersuara. Sindir menyindir di media sosialpun sudah dimulai.

Di kutip dari Media Radar News tanggal 16 April 2024 denga tajuk FAB: Bacawalkot Irwan Djohan Dinilai Tidak Pro Rakyat

Menurut Forum Aceh Bersatu (FAB) menilai Bakal Calon Walikota Banda Aceh Irwan Djohan dinilai sebagai sosok yang tidak pro terhadap persoalan rakyat, pasalnya sejak menjabat sebagai anggota DPRA periode 2019-2024 dirinya terlihat hampir tak pernah bersuara terkait berbagai persoalan rakyat di rapat dan sidang DPRA.

“Seorang DPRA itu digaji dan diberikan fasilitas untuk bersuara dan memperjuangkan rakyat dalam sidang dan rapat-rapat di parlemen. Tentunya sangat miris jika ketika menjabat sebagai wakil rakyat saja hanya datang duduk diam, terima gaji dan fasilitas serta anggaran pokir semata, lalu mengabaikan persoalan rakyat. Kita bisa lihat hampir 5 tahun menjabat sebagai anggota DPRA, sosok Irwan Djohan mewakili masyarakat terutama Kota Banda Aceh jelas hampir tak pernah bersuara dalam rapat maupun sidang DPRA padahal banyak hal yang harus disuarakan. Ini bukti nyata sosok Irwan Djohan tidak pro rakyat,” ungkap koordinator Forum Rakyat Bersatu (FAB) Saiful Mulki.

Siapa Saiful Mulki ? Media Suara Mabes menemukan jejak digitalnya pada tanggal tanggal 2 April 2024 pada Media Jejakindonesia.id, Forum Aceh Bersatu : Aminullah Usman diminta lanjutkan bangun kota gemilang jilid II. Sudah Terbukti Pro Rakyat.

Pada berita tersebut menurut Saiful Mulki sebagai koordinator Forum Aceh Bersatu, dapat di cek track record Aminullah dalam memimpin kota Banda Aceh.

Perihal pernyataan FAB di media tersebut ditanggapi oleh Sudirman, kalau si Saiful Mulki mau mendukung Aminullah, silahkan dan tidak ada yang melarang, tapi jangan menjelek-jelekkan calon lain, itu tidak fair.

Sudirman merupakan Pengusaha sukses yang tergabung dalam Gerakan #memilih pemimpin cerdas & berkualitas# pilkada aceh 2024 untuk Gampong Keudah Banda Aceh melanjutkan, Saiful Mulki membuat kampanye gelap dengan tujuan untuk memojokkan Irwan Johan.

Tapi Sudirman sangat setuju dengan Saiful Mulki, untuk menge cek track record Aminullah dalam memimpin kota Banda Aceh, agar masyarakat mengetahui calon walikota yang akan dipilihnya.

Sebagaimna saran dari Saiful Mulki, Sudirman mencoba menge cek track record Aminullah dari media social, dan ditemukan yaitu :

1. BERITAKINI.CO tanggal 1 Juni 2022, dengan judul “Aduh Pemko Banda Aceh Alihkan Rp.6,9 milyar Anggaran Pengembangan Mesjid Ulee Lheue Untuk Bayar Tanah Yang Belum Jelas Peruntukannya”. Bahwa inti dari berita tersebut adalah, menurut BPK, Pemko Banda Aceh dibawah kepemimpinan Aminullah, alokasi Rp. 8 milyar (sumber DOKA) untuk pengadaan tanah pengembangan Nurul Arafah Islamic Center yang kegiatan tersebut telah tercatat pada Keputusan Gubernur Aceh Tentang Program Dan Kegiatan DOKA tahun 2021.

Bahwa Pemko Banda Aceh menglihkan anggaran Rp.6,9 milyar untuk membeli sebuah hotel dengan luas lahan 1.392 m2 di Geceu Kayee Jato Kecamatan Banda Raya (persisnya di samping rumah Alm. Pak Asnawi Hasyimi dibelakang Mesjid Kupiah Meukeutop jalan Teuku Umar) atas nama Aris Maulana Siddiq (AMS) dan sampai saat ini gedung tersebut terbengakalai (tidak berfungsi).

Pengalihan tersebut menurut BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah melanggar PP No. 19 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan lebih konyol lagi, Sertifikat Hak Milik atas nama AMS ternyata masih menjadi jaminan hutang di Bank Bukopin.

2. BERITAKINI.CO tanggal 5 Mei 2023, dengan judul “Defisit Ril Rp.148,7 Milyar Tahun 2022, Pemko Banda Aceh Kembali Terhutang Rp.105 Miliar”. Bahwa inti dari berita tersebut adalah, dalam menyusun perencanaan anggaran tidak berdasarkan kemampuan keuangan daerah tahun anggaran 2022, alhasil Pemko Banda Aceh Terhutang Rp.105 Miliar.

Bahwa menurut BPK Perwakilan Provinsi Aceh, Pemko Banda Aceh menyedot dana yang dibatasi penggunaannya dari kas daerah yang mencapai Rp.38,8 milyar lebih uang yang harusnya digunakan sesuai dengan mandatorinya itu justru digunakan untuk membiayai belanja daerah atas kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Nah Saiful Mulki, dari 2 berita tersebut jelas sekali bagaimana track record Aminullah, uang pembebasan lahan mesjid dialihkan untuk beli hotel dan sepeninggalnya dari Walikota Banda Aceh, Pemko Banda Aceh Terhutang Rp.105 Miliar. Bagaimana kalau Aminullah memimpin lagi, bisa-bisa Pemko Banda Aceh Rp.200 milyar, dan sejarah mencatat, belum pernah Pemko Banda Aceh yang dipimpi Walikota sebelum Aminullah, meninggalkan deficit sampai Rp.105 Miliar, terang Sudirman.

Pesan saya untuk Saiful Mulki, berwacana yang baik dan sehat, silahkan membela salah satu calon walikota yang kamu sukai, tapi jangan pula jelekkan orang lain, akhirnya tembak kapal musuh kena kapal sendiri, Sudirman mengakhirinya.

(Hanafiah)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *