Butut Tidak Bayar Upah, Buruh Proyek Segel Kantor Adhi Karya

banner 468x60

MahesaMediaCenter, NTT – Selain menggelar aksi mogok kerja, para buruh ini juga menyegel seluruh pintu masuk kantor dan membakar ban bekas didepan pintu kantor proyek.

Puluhan buruh bangunan menggelar aksi mogok kerja didepan kantor proyek PT Adhi Karya setelah upah mereka tidak dibayarkan selama beberapa bulan oleh pihak PT. Adhikarya selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan 2100 unit rumah bagi warga eks Timor-Timur dan warga lokal di Desa Camplong dua, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami ini sudah bosan tagih ke proyek, sudah berkali-kali dan hanya dijanjikan minggu depan, minggu depan dan minggu depan terus sampai sekarang belum ada dibayarkan dari perusahaan”,ungkap salah seorang buruh Sutrisno yang ditemui tim media saat menggelar aksi mogok kerja di kantor proyek PT. Adhi Karya pada senin, 01 Juli 2024.

Dikatakan, selama menjadi buruh di proyek, pembayaran upah mereka terkesan selalu dipersulit oleh pihak perusahaan dengan janji-janji yang selalu tidak pasti.

“Tagihan upah kita itu selalu ditunda dan dipersulit dengan alasan macam-macam, bahkan mereka selalu menjanjikan dengan memberikan harapan kepada kita untuk terus bekerja agar fisik proyek tidak terlambat”, katanya.

Sebagai pekerja profesional yang didatangkan dari luar NTT tentu memiliki kemampuan yang harus dihargai oleh perusahaan, mengingat mereka harus mengirimkan uang untuk kelangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan.

“Kami kerja profesional, disuruh cepat ya kami cepat tetapi giliran bayar malah Tarik ulur dan tunda terus, kalau pembayaran tidak ada maka keluarga kami mau makan apa, kami kerja untuk cari hidup bukan untuk cari mati”, jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Jimmy Lasa, salah seorang pekerja lokal yang hanya bisa jaga malam dan bekerja harian di sejumlah mandor.

Menurut bapak paruh baya ini, upahnya ditunda pembayaran sejak tahun 2023 hingga tahun ini belum dibayar, sementara proyek sudah memasuki masa akhir pelaksanaan.

“Saya hanya minta tolong Adhi Karya tolong bayar uang saya, kami ini pekerja kasar yang menaruh harapan pada upah yang dikasih oleh mandor kami, tetapi kalau mandor tidak dibayar mau dapat uang dari mana kami”,katanya penuh kesal.

Dikatakan, perusahaan BUMN sekelas PT Adhi Karya tidak memiliki komitmen pelayanan yang baik kepada pekerjanya terutama di proyek ini sudah masalah dan harus ditindak tegas oleh Pemerintah terutama PPK dan Satker.

“masa perusahaan sekelas Adhi Karya bisa nunggak upah pekerja sampai milyaran rupiah ini sudah bahaya, sebaiknya dibubarkan saja ini perusahaan buat susah rakyat kecil yang hanya menyuruh hidup sebagai pekerja buruh”,kata Jemmy Lassa yang juga sebagai tokoh masyarakat di daerah itu.

Sementara itu, pihak proyek PT Adhi Karya yang dikonfirmasi di lokasi proyek tidak ada yang bersedia untuk memberikan keterangan terkait demo buruh ini.

“Maaf pak kami hanya staf proyek biasa saja, ini urusan kantor pusat”,ungkap salah satu staf yang berada di lokasi demo.

Project Manager (PM) PT Adhi Karya Irfan, yang dihubungi melalui saluran Whatsapp tidak merespons telepon dari para awak media. (Ras)

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran berita SuaraMabes.com di WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFTbjqLo4hlGdXlRr1u. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *