Salam Waras Terkait Pemberitaan Dari Beberapa Media Rekan Penjelajah Informasi

banner 468x60

MahesaMediaCenter, Riau Kampar – Terkait adanya pemberitaan dugaan kegiatan mafia ilog atau pembalakan liar yang selama ini disebut Ilegal Logging di wilayah hukum polres Kampar” Tim awak media Saat kita kompirmasi langsung turun ke lapangan untuk pengecekan langsung dari mana yang sebenarnya asal-usul penebangan hasil pembalakan liar yang di sebut selama ini mafia kayu atau ilegal logging.

Tentunya kita dari Tim awak media sangat penasaran untuk memastikan dimana lokasi tersebut yang begitu marak dalam pemberitaan di wilayah hukum KB-Kampar.

Adapun pemberitaan selama ini, dan kita Tim awak media langsung turun kelokasi untuk lebih mengetahui dan berharap agar bisa berkordinasi langsung dari warga penduduk disana, terkait adanya hasil-hasil pembalakan liar selama ini dari hutan rimba wilayah desa Tersebut.

Tim awak media langsung berbincang dengan beberapa orang warga disana yang namanya tidak mau di sebut, Dan warga penduduk di desa Sungai siarik kecamatan Kampar kiri.KB Kampar,dengan adanya warga dan masyarakat rantau Kampar kiri, kita beradaptasi langsung terhadap warga, dan berbincang bincang tentang mengenai maraknya pembalakan liar di wilayah hutan tersebut dan pemberitaan yg disebut ilegal logging.

Adapun warga desa dan beberapa desa yang bisa kita Mita-l keterangan, yang namanya tidak ingin disebut.dan langsung warga menerangkan pak maaf terlebih dahulu ya pak biar kita terangkan sedit pak, menurut kita warga yang suda begitulama bahkan saya sudah lahir Disini saya sudah ber usia 52 th bahkan Ninik mamak kami masih hidup sampai saat ini, dan menjadi penduduk di desa kami ini jadi menurut saya pak Bukanlah pembalakan saja yang menjadi penyebab perusak hutan kami,dan selalu disebut penyebab banjir,

Menurut saya secara analisa dan logika akal sehat’lah kita sebagai masyarakat awam yang berada di plosok ini atau di desa terpencil melihat dan menyaksikan sendiri bagai mana cara kerja pembalakan itu tersebut sementara pembalak itu hanya mengambil tiga atau 4 pohon, itupun tidak bisa di sebut setiap hari kita bekerja untuk mendapatkan potongan kayu untuk di olah Swmil dijadikan boroty atau pun papan ,dan pohon kayu itu pun di pilih yang sesuai dan layak untuk di pakai masyarakat yang membutuhkan,bukan di tebang semua kayu yang ada di hutan itu.jadi dari mana bisa kita mengatakan peyebabya banjir,

Sementara ada yang namaya mafia tanah yang mengkelolah hutan puluh hektar atau ratusan hektar menggunakan alat berat namaya di steking sampai gundul bahkan satu batang kayu pun tidak ada tersisa,kalau itu bagai mana menurut bapak jadi kalau menurut kami pak janganlah kami masyarakat kecil ini yg di sakiti terusmenerus yg terkadang di tangkap ” dan kami meminta kepada bapak wakil rakyat penegak hukum untuk lebih ber komitmen lah ada pun kegiatan kegiatan peggelolah hutan kami di wilayah pinggiran desa kami ini, apakah itu tidak penyebab utama terjadinya banjir karena dimana hutan gundul bukan karena ilog dan pmbalak,tetapi dikarenakan perkebunan yang luas yang tanpa ijin tidak pernah di Rajia dan dibiyarkan saja apakah bapak penegak hukum yakin itu resmi berijin pak, jawapnya,

Warga lagi-karena dengan adanya pembukaan lahan di wilayah kami ini sepengetahuan saya sebagai masyarakat yang ada disini belum pernah di Rajia kegiatan kegiatan pembukaan lahan tersebut,saya tandatanya apakah itu sudah pemutihan atau kawasan hutan.

Maka dengan itu kami masyarakat hanya bisa memohon kepada penegak hukum tolong jangan menindas masyrakat kecil yang mencari sesuap nasi sehari, sementara mafia tanah yang menggundul hutan- hutan kami, yang berpuluh bahkan ratusan- hektar di biarkan begitu saja sementara pekerja ilegal loging ini tidak pernah menggundul hutan tetapi selalu itu ke itu saja di besar-besarkan masalah”

Warga lagi-jadi ada pun yang diambil para pembalakan ini manfaatya dan kegunaanya untuk masyrakat juga,kalau mapifa tanah membuka dan menggundul hutan ratusan hektar hanya untuk keuntungan pribadi saja dan memperkaya diri sendiri pastinya.

jadi kami warga pelosok yg tinggal di desa kecil ini berharap kepada penegak hukum wilayah Kampar agar bisa dapat lebih memper timbangkan dan harusnya menimbangi kegiatan sesuai yang kami keluhkan dari kami warga Kampar kiri ini .trimakasih dari curahan hati kami masyarakat kecil yang selalu tertindas salam waras.
Tutup warga.

(A. Sianturi)

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran berita SuaraMabes.com di WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFTbjqLo4hlGdXlRr1u. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *