MahesaMediaCenter (MSM Network), Pidie – Ribuan Massa memadati sebuah tempat di Sp,4 Desa Nyong Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya,menghadiri acara Deklarasi Dukungan kepada Pasangan Calon Gubernur H.Bustami Hamzah dan Tgk Fadhil di PILGUB- Aceh Periode 2025-2030.
Massa yang terhimpun dari Mantan Eks Tripoli Libya dan Eks Kombatan GAM Wilayah Pidie Jaya,Tokoh Agama,Tokoh Adat dan masyarakat itu sama-sama menyatakan sikap akan memenangkan Paslon no urut 1 (H.Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi) untuk menjadi Gubernur Aceh mendatang.
Kehadiran massa dari berbagai Desa dan Kecamatan itu dengan sukarela tulus datang untuk memberikan dukungan penuh kepada Ombus supaya menang di pemilihan Gubernur Aceh 2024 dan kami siap dengan segala bentuk rintangan pada pilihan sendiri yaitu tetap bersama Ombus di pemilu ini,”Ujar mantan Kombatan GAM yang berhadir di acara sore tersebut di Sp.4 Desa Nyong Kec,Bandar Baru,Kab.Pidie Jaya(26 Oktober 2024)
Ketua Koordinator Pemenangan Ombus Pidie Raya,Nazaruddin atau yang sapa dan dikenal (Bang M-60) dalam pidato singkat menyampaikan Paslon Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi merupakan harapan baru bagi Rakyat Aceh,kedua pasangan ini merupakan kombinasi birokrat dan aktivis Islam yang sangat cocok menjadi pemimpin Aceh periode 2025-2030.
Lanjutnya,M-60 mengimbau kepada semua pendukung Ombus untuk tidak menyebarkan fitnah, menyampaikan ujaran kebencian,menyebarkan berita Hoaks serta melakukan hasutan provokasi pada pihak lain.
kepada KIP dan Bawaslu semua elemen penegak hukum yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu serentak ini dapat melakukan pengawasan yang baik demi terwujudnya pesta demokrasi yang Aman Jujur dan Adil,” Ungkapnya.
Abubakar Usman(Baka Ubiet) dan Abu Sulaiman Gapi dari Eks Tripoli mengatakan juga dalam pidato singkatnya dengan sangat antusias dan memberi semangat untuk para mantan Kombatan supaya memenangkan Paslon Calon Gubernur Aceh Ombus alasannya, setelah perjanjian damai ditandatangani masih banyak Rakyat Aceh yang belum mendapat nikmat dari perdamaian tersebut karena ulah petinggi yang tidak adil,jujur dan hanya mementingkan keuntungan pribadinya apa yang dicita-citakan masyarakat Aceh tidak pernah terjadi,bahkan rakyat Aceh sangat jauh dari kesejahteraan serta masih banyak para pejuang mantan kombatan GAM yang hidup dalam kondisi tak menentu.