LSM GPB Tunggu Tindakan Pihak DLH Terkait Masalah Sampah di TPS Kotabaru Parahyangan

MahesaMediaCenter (MSM Network), Bandung Barat Jabar – Diduga sampah kembali diangkut dan ditempatkan kembali di Kampung Wangsakerta yang berada di wilayah Perumahan Kotabaru Parahyangan, Kab.Bandung Barat, Jawa Barat.

Pada sebelumnya sampah-sampah dibuang di wilayah Kotabaru Parahyangan, Namun kemudian sampah tersebut diangkut dan dibuang pihak DLH ke lokasi lain di desa Cempaka dan desa Cipatat, yang merupakan sebuah galian pasir, Namun kemudian tempat galian pasir tersebut kembali ditutup oleh pihak DLH sendiri. Tetapi yang kemudian juga sampah tersebut kembali diangkut dan ditempatkan kembali ke Kampung Wangsakerta yang berada di Perumahan Kotabaru Parahyangan, Selasa (10/12/2024).

Tempat pembuangan sampah yang berada di Kampung Wangsakerta, dan oleh pihak DLH disebut sebagai tempat ke-4 pembuangan sampah, sebenarnya hanya merupakan tempat pembuangan sampah sementara (TPS), bukan tempat pembuangan tempat pembuangan sampah akhir (TPA), dan TPS tersebut merupakan tempat penampungan sampah dari klaster-klaster perumahan Kotabaru Parahyangan.

Akibat dari kembalinya sampah di buang ketempat penampungan di Kampung Wangsakerta tersebut, Terjadi penumpukan sampah ditempat yang di sebut DLH sebagai tempat ke-4 pembuangan sampah tersebut.

“Di tempat penampungan sampah tersebut banyak karyawan dari CV Lestari yang sedang mengumpulkan sampah dan memilah sampah tersebut”.

Menurut pengawas Perumahan Kotabaru Parahyangan saat dikonfirmasi awak media mengatakan, Sampah yang sudah dibuang kelokasi dibalikin lagi ke tempat semula yaitu di Kampung Wangsakerta yang merupakan TPS.

Sementara itu menurut dari pihak DLH juga, Bahwa sampah tersebut agar dibuang ke tempat pembuangan sampah yaitu, TPA Sarimukti, Jangan sampai terjadi adanya pembuangan sampah liar seperti yang sudah terjadi sebelumnya.

Bagaimana dan sejauh mana tindakan selanjutnya pihak dinas lingkungan hidup (DLH) terhadap
proses penanganan sampah yang sekarang dalam penanganannya agar kedepannya tidak liar terhadap pembuangan sampah seperti yang terjadi di Perumahan Kotabaru Parahyangan.

Sementara itu menurut beberapa pekerja yang sempat dimintai keterangannya oleh pihak awak media menyebut, Sampah-sampah tersebut dipilah lalu dimasukin ke dalam karung.

Namun, sampah-sampah yang telah dikarungin tersebut, Nantinya mau dibuang kemana kami tidak tahu. Kami hanya disuruh oleh boss untuk memilah dan memasukannya ke dalam karung, terangnya.

Begitu banyaknya tumpukan sampah tersebut, mungkin jutaan kubik. Oleh sebab itu seharusnya pihak DLH sendiri jangan abai dengan sampah yang sudah lama di stokpel di lokasi tersebut. Baunya sangat menyengat dan mengganggu, Selain menjadikan polusi juga bisa saja menjadikan wabah penyakit.

Saat pihak DLH memberhentikan terdapat dua unit alat berat di TPA yang diduga menjadi TPS tersebut, dan juga dilakukan “Polis line”, namun kemana alat berat tersebut yang tinggal hanya satu, apakah proses ini masih berlanjut atau bagaimana tindakan dari DLH.

Sementara itu Sudirman selaku ketua LSM Garda Patriot Bersatu (GPB) Jabar, Meminta menindak tegas apabila terdapat oknum DLH Jabar dan DLH KBB terkait pembuangan sampah kemana saja, terkesan sembarangan.

“LSM GPB akan terus mengawal dan mengawasi bagaimana tindakan dari pihak DLH terhadap prosesnya”.

Sebagai Ketua LSM GPB, sesuai tupoksinya sebagai kontrol sosial,
terkait dengan penanganan sampah yang terjadi di wilayah Kotabaru Parahyangan ini jangan sampai berlarut-larut.

Ia juga mengatakan lokasi yang menjadi tempat penampungan sampah tersebut, Selain ĺokasinya berada sangat dekat dengan pemukiman warga, yang tentunya terkena imbas dari bau yang tak sedap tersebut.

Hingga saat ini belum ada kejelasan dan belum ada penjelasan dari pihak DLH, sampai kapan TPS yang dijadikan TPA tersebut, ujar Sudirman.

*Jurnalis MSM

Related posts