MahesaMediaCenter (Jaringan MSM), Kab. Indragiri Hilir – Bertempat di Ruang Kantor Camat Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, telah dilaksanakan rapat koordinasi terkait permasalahan rumah potong ayam di Jalan H. Hasan. Rapat ini dipimpin langsung oleh Camat Tembilahan, Hamsari, S.Sos, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pengelola rumah potong ayam Bapak Muhammad Hambali, Ketua RW 05 Bapak Aghaar, Ketua RT 01 Bapak Sofyan, Tokoh Pemuda Bapak Hermansyah, perwakilan LSM Bapak Didi, serta Kepala Biro Media Suara Mabes, Drs. Agustami Tolib.
Rapat ini membahas beberapa isu utama yang disampaikan oleh pihak pengelola dan warga setempat:
1. Kebisingan dan Kenyamanan Warga
Pengelola rumah potong ayam menyatakan keseriusan untuk menangani kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas pekerja. Selain itu, kendaraan pengangkut ayam yang sebelumnya menggunakan truk berkapasitas 3 ton direncanakan akan diganti dengan kendaraan L300 berkapasitas maksimal 900 kg. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir gangguan terhadap warga, meskipun pengangkutan membutuhkan beberapa kali perjalanan hingga pagi hari.
2. Masalah Bau dan Limbah
Pengelola juga berjanji untuk mengatasi bau tidak sedap dengan penyemprotan disinfektan secara berkala. Namun, limbah cair dari proses pencucian ayam yang dibuang langsung ke sungai masih menjadi permasalahan yang memerlukan solusi lebih lanjut.
3. Pemasangan Portal Jalan H. Hasan
Pihak pengelola menilai pemasangan portal di Jalan H. Hasan dapat menghambat proses pengangkutan ayam potong.
Tanggapan dari Pihak Terkait:
• Ketua RW 05 menyarankan agar pengelola rumah potong ayam lebih menjaga ketertiban lingkungan, terutama saat proses bongkar muat, serta mengurangi volume pengangkutan.
• Ketua RT 01 menekankan pentingnya pengelola untuk mengatasi kebisingan, menjaga cara kerja yang lebih tertib, serta memastikan volume pengangkutan sesuai kapasitas jalan.
• Tokoh Pemuda, Bapak Hermansyah, menyoroti kebutuhan solusi terkait pemasangan portal di Jalan H. Hasan agar tidak menghambat aktivitas warga maupun pengangkutan ayam.
• Perwakilan LSM, Bapak Didi, mengusulkan adanya dialog intensif antara pengusaha dan masyarakat untuk mencari solusi terbaik.
• Kepala Biro Media Suara Mabes, Drs. Agustami Tolib, menyoroti bahwa permasalahan limbah yang telah berlangsung lebih dari empat tahun perlu segera diselesaikan melalui musyawarah bersama masyarakat untuk menghindari konflik di masa depan.
Rapat ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret yang mengakomodasi kepentingan pengusaha dan masyarakat. Camat Tembilahan menegaskan pentingnya sinergi dan komunikasi antara semua pihak guna menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif.
Dum 0792