MahesaMediaCenter (Jaringan MSM), Jakarta Utara — Aksi begal kembali terjadi di kawasan Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, tepatnya di jembatan yang mengarah ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda. Aksi kejahatan ini menargetkan pengendara motor yang melintas pada malam hari, terutama di jam-jam sepi, menyebabkan warga sekitar merasa cemas dan tidak aman.
Berdasarkan informasi dari saksi mata, pelaku begal biasanya beraksi dalam kelompok, menyergap pengendara motor yang sedang melintas dengan cara memblokir jalan atau menghentikan motor korban secara paksa. Kejahatan ini umumnya terjadi dalam kondisi gelap dan sepi, membuat para pengendara kesulitan untuk melawan atau melarikan diri.
Seorang pengendara motor yang sempat menjadi korban menceritakan, “Saya melintas di area tersebut sekitar pukul 12 malam. Tiba-tiba, ada enam orang yang menghalangi jalan dan langsung menodongkan senjata tajam. Saya tidak bisa berbuat banyak dan akhirnya kehilangan motor saya.”
Kejadian ini menunjukkan meningkatnya ancaman bagi para pengendara yang melewati kawasan tersebut pada malam hari. Meski sebelumnya sudah ada beberapa laporan terkait aksi begal di daerah ini, namun tingkat kejahatan tersebut belum juga menurun. Para korban merasa bahwa kondisi jalan yang minim penerangan dan keberadaan kendaraan yang sedikit membuat mereka lebih rentan.
Warga dan pengendara motor di sekitar kawasan ini mendesak pihak kepolisian untuk lebih intensif melakukan patroli di malam hari. Pemasangan lampu penerangan jalan yang memadai juga dinilai sangat penting untuk mengurangi titik rawan bagi para pengendara motor. Pengawasan yang lebih ketat, baik melalui patroli rutin maupun pemasangan kamera pengawas, diharapkan bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat yang beraktivitas di malam hari.
Hingga kini, pihak kepolisian setempat belum memberikan tanggapan resmi mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk menanggulangi aksi begal tersebut. Namun, warga berharap ada langkah konkret segera dari aparat untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan.
Komarudin
Jurnalis DKI Jakarta
