Memperingati Hari Penegakan Kedaulatan Negara 1 Maret 2025 Mengungkap Fakta Sejarah

76 Tahun Dilupakan, PDRI DI BANGKINANG DAN PERUNDINGAN KTN – PBB (Amerika- Belgia- Australia) di KUOK – Kampar, Tanggal 26 s/d 28 Agustus Tahun 1949

MahesaMediaCenter (Jaringan MSM), Pekanbaru – Pesan Proklamator Republik Indonesia Bung Karno, Terbukti. dan telah terjadi pada Bangsa Indonesia Baik di Pusat maupun di Daerah.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terbitnya Buku Sejarah “Mengungkap Fakta Sejarah Terbentuknya PDRI Pemerintah Darurat Republik Indonesia) dan Penyelenggaran KTN – UNCI di Kuok -Kampar Riau’’.

DHD Kejuangan 45 Riau memberikan Apresiasi kepada Penulis dan Tim Penyusun yang telah berkarya menghasilkan tulisan Sejarah dan bersempena dengan peringatan Hari Juang Kartika yang ke-78 pada tanggal 15 Desember dan Hari Bela Negara (HBN) tanggal 19 Desember 2024 ke-76 Serta Hari PENEGAKAN KEDAULATAN NEGARA (HPKN) tanggal 1 Maret 2025.

Pengungkapan Data-data dan Fakta Sejarah menunjukkan kemanunggalan ABRI dan Rakyat pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 -1945, Kemerdekaan RI tahun 1945 dan Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan RI atas Agresi Militer Belanda II tahun 1948- 1949.

Salah satu peristiwa heroik terjadi setelah Mr Syafrudin Prawira Negara mendapatkan mandat dari Presiden Soekarno memimpin PDRI di wilayah Sumatera dan bergerak mundur ke daerah Selatan akibat tekanan serangan Militer Belanda di kota Bukit Tinggi. Perjuangan Mr Syafrudin Prawira Negara bergerak secara Bergerilya/berpindah-pindah dari daerah Halaban – Payahkumbuh menuju Bangkinang-Kampar dan pada bulan Desember 1948 berhasil melengkapi Susunan Kabinet PDRI serta mengumumkannya ke Dunia Internasional bahwa Pemerintah Indonesia masih tetap ada.

Pada Tanggal 10 Maret 1949, PASUKAN II/ HARIMAU KAMPAR (Mobbrig- Polisi- TNI AD dan KPG Bangkinang – Air tiris – Kuok), Berhasil Rebut Kembali Kota Bangkinang dari Tangan Penjajah BELANDA Selama 20 Hari Peristiwa Ini menjadi Bukti Ke PBB Bahwa Republik INDONESIA Masih Ada. Merah Putih Tetap Berkibar saat UTUSAN KOMISI TIGA NEGARA (KTN) Datang Ke KUOK Agustus 1949.

Perjuangan Mr Syafrudin Prawira Negara di daerah Kampar didukung dari kekuatan Pasukan Keresidenan Komando Utara dipimpin Mayor Akil yang membawahi Pasukan II/Mobile Trove 2 pimpinan IP. Tk I Humala Silalahi, IP. Tk II Toegimin, Lettu AD. Abdul Muis, PIP II Amir Hoesin A, Saidi dan Pasukan KPG Bangkinang pimpinan Dt. A. Latif Bandaro Sati, H. M Amin dari Air Tiris, KUOK-Arifin Ruslan dan Lasykar Pemuda Hisbullah dan NU.

Pasukan ini berhasil merebut Markas Belanda di Bangkinang selama 20 (Dua puluh hari) yang mendapat Julukan PASUKAN HARIMAU KAMPAR. Kejadian ini menjadi faktor penting bagi perjuangan NKRI di dunia Internasional yang ditandai keputusan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN -UNCI) dari perwakilan Amerika Serikat, Australia dan Belgia dan melakukan perundingan pada tanggal 26 – 28 Agustus 1949 di Desa Empat Balai-Kuok. untuk melakukan Gencatan senjata dan penentuan batas Demarkasi wilayah Indonesia dan Belanda.

Peristiwa KTN di Desa Empat Balai Kuok dan heroiknya PASUKAN HARIMAU KAMPAR di Bangkinang yang bersatu dengan Rakyat merupakan Mata Rantai Sejarah Perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka mempertahankan kedaulautan NKRI yang selama ini belum terungkap 75 (Tujuh Puluh Lima) Tahun.

Pengungkapan peristiwa sejarah ini berskala Nasional dan Internasional telah disampaikan ke ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA untuk melengkapi sejarah Nasional Indonesia dalam rangka mewarisi nilai-nilai kejuangan, persatuan dan kemanunggalan seluruh komponen bangsa dalam mempertahankan dan membela NKRI. ,

Pekanbaru, 1 Maret 2025
DEWAN HARIAN KEJUANGAN 45 Provinsi Riau (Ir. Abdi H, M.P)

Related posts