Diduga Ada Jaringan Terselubung Bermain Didalam Perusahaan PT Tjiwi Kimia

banner 468x60

MahesaMediaCenter (Jaringan MSM), Sidoarjo – Rumor minor atau informasi miring yang beredar dan bersumber di internal perusahaan PT Tjiwi Kimia (PT TjK) menyebutkan bahwa selama ini ada tokoh penting yang sangat dominan didalam menentukan langkah perusahaan dengan menghalalkan semua cara.

Tidak heran jika selama ini PT TjK selalu aman tidak tersentuh atau kebal hukum atas sejumlah pelanggaran pencemaran limbah dan dugaan penggelapan atas sertifikat tanah milik warga yang lahannya belum mendapat ganti rugi dan lain-lain kini mulai terkuak dan muncul ke publik.

Sejumlah nara sumber kini mulai berani angkat bicara setelah mendapat dukungan dari berbagai organisasi dan warga masyarakat yang siap mengungkap berbagai ketimpangan dan berbagai masalah terselubung yang terjadi selama ini.

Dari hasil informasi di internal PT TjK diperoleh masukan diduga ada jaringan terselubung yang dikendalikan oleh oknum yang diduga berperan dalam berbagai permainan dari penipuan limbah scrab dan penerimaan karyawan outsourching berinisial BN.

Sejumlah korban permainan scrab yang mengalami kerugian hingga ratusan juta dan kini ada yang sudah masuk dalam proses penanganan Polda Jatim yang hingga kini dalam proses pengembangan dan berjalan tertatih karena diduga telah mendapat SK (Service Khusus) dari BN agar kasus ini menjadi “MAKAN BUAH SIMALAKAMA” bagi pelapor.

Sudah bukan rahasia umum jika BN begitu sangat terkenal dikalangan sejumlah Kepala Desa dan masyarakat yang bermukim sekitar perusahaan PT TjK karena peran dan sepak terjangnya yang mampu membungkam semua oknum aparat atau instansi yang berusaha melakukan pemeriksaan berbagai pelanggaran yang terjadi di PT TjK.

Selain dugaan pencemaran Sungai Brantas yang merugikan masyarakat Jatim diduga juga pencemaran polusi udara yang sudah berlangsung cukup lama namun tak satu instansipun mampu berbuat apa-apa sebagaimana disampaikan Kepala Desa Mliriprowo, Mamok Widodo saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu.

“Memang ada sejumlah laporan warga terkait jemuran yang terkontaminasi bintik-bintik berwarna hitam akibat polusi udara dari pabrik PT TjK. Saya sudah laporkan tapi masih belum perubahan”, jelasnya.

Kasus scrab yang menimpah salah seorang korban dan kini sedang berjalan dalam proses penanganan Polda Jatim dan para penyidik masih terus berusaha mengungkap secara transparant agar dapat mengungkap otak atau dalang terjadinya jual beli scrab “bodong” di PT TjK yang memanfaatkan peran Kepala Desa sebagai oknum yang dikorbankan.

Sebagai pihak yang dijebak dan dikorbankan, awalnya Kades diduga tidak mengetahui akan hal tersebut dan ada dugaan hal ini dilakukan agar Kades mendapat masalah hukum dan memerlukan bantuan sehingga harus berhutang budi kepada BN dan selanjutnya harus mematuhi dan mengikuti arahan BN untuk menutupi semua adanya pelanggaran yang dilakukan PT TjK.

Sejumlah konfirmasi pesan WA dari media ini ke BN tidak pernah mendapat tanggapan dan tidak satupun yang dijawab.

Sementara Giyan Ongky Pimpinan PT TjK tidak berkenan dihubungi bahkan diduga telah memblokir nomor media ini. (bersambung) – (dungs)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *