Banjir Singkawang Sudah Sering Terjadi Dari Jaman Bahula, Faktor Alam

banner 468x60

MahesaMediaCenter, Singkawang – Adanya video beredar yang menyudutkan Walikota Singkawang bisa dinilai sebagai *Gimmick dari sikap TENDENSIUS dan EMOSIONAL Kebencian yang terbawa kepentingan Politik.*

Banjir yang terjadi selama 2 hari ini di Singkawang adalah musibah bersama yang terjadi diluar kehendak kita.
Ini patut kita jadikan pengalaman kedepan untuk lebih mempersiapkan diri dari hal-hal seperti ini, baik Pemerintah Kota maupun warga masyarakat Singkawang harus mempunyai kesiapan diri dalam menghadapinya disaat-saat memasuki musim penghujan.

Karena hal ini pasti akan terulang tatkala memasuki musim penghujan (akhir tahun), mengingat kota Singkawang dilihat dari Topografi dan Geografi nya adalah dataran rendah yang dulunya bagian dari laut membentuk daratan akibat sendimen dari proses ribuan tahun, serta diapit kiri kanan bukit dan gunung, sehingga sangat berpotensi terjadinya banjir yang berulang.

*Menanggapi adanya video yg beredar mengenai permasalahan banjir yang menyudutkan, menyalahkan Walikota Skw, dan tersirat ajakan untuk tidak mendukung kepemimpinan kedepan, hal ini sudah masuk ke ranah politik, dan bisa dinilai sebagai sebuah Gimmick dari sikap tendensius yg dipenuhi kebencian.*

Karena apa yang disampaikan dalam video tersebut sangat _tidak ilmiah dan sarat indikasi kpentingan untuk menjatuhkan kewibawaan kepemimpinan yg ada._

Apalagi dalam video tersebut terucap kalimat “MAK NYAH” yang dapat disinyalir untuk menunjuk pribadi Ibu Walikota yg sedang menjabat, dan terkesan sangat meremehkan, mencemooh seorang Kepala Daerah, hal ini sangat tidak sehat dalam keadaan demokrasi kita, apalagi dalam video tersebut indikasinya dibuat oleh salah seorang anggota DPRD Kota Singkawang.

Terdengar sangat emosional, berlebihan dan menyerang, begitu tendensius, sangat tidak mendidik, bahkan terindikasi provokasi.

Perlu kita ketahui dari fakta yang ada bahwa terjadinya banjir di beberapa titik dikota Singkawang ini disebabkan oleh faktor adanya CURAH HUJAN LEBAT selama 2 hari ini yang terjadi di Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang. Kemudian secara kebetulan juga terjadi tekanan PASANG AIR LAUT yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap.
Sehingga antara air yang dihasilkan dari curah hujan di Singkawang, juga dari kiriman dari perbatasan Kab. Bengkayang bertemu dengan air pasang laut yang tinggi terjadilah luapan sungai berakibat banjir.

Bukankah ini faktor alam..?!!

Dan ini sudah sering terjadi dari jaman bahula, jaman nek krepon adam, jaman hindia belanda. Bahkan pada tahun 1971 adalah banjir terbesar di Singkawang ini dengan ketinggian orang dewasa.

Jadi kita harus objektif dan realistis, kita tetap akui ini sebuah musibah, namun jangan pula musibah ini digunakan utk kepentingan politik menjatuhkan kepemimpinan yang ada.
Karena musibah ini bukanlah faktor human error namun faktor alam.
Siapa yang bisa melawan kekuatan alam ??!
Melawan Alam sama saja melawan Sang PENCIPTA.

Berikan pencerahan dan pendidikan terhadap sebuah masalah, jangan kepentingan politik mengakibatkan kesesatan bagi masyarakat.

Dedi Mulyadi
Warga Singkawang.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *