MahesaMediaCenter (MSM Network), Pacitan – Debat cal¢on Bupati dan Wakil Bupati Pacitan (16/11/2024) soal santunan kematian berbuntut menjadi rasan – rasan masyarakat, pasalnya argumen dari masing – masing paslon begitu tajam saat pertanyaan dan jawaban saling counter balik.
Banyak hal materi yang diberikan oleh pihak penyelenggara dalam debat terakhir itu, yang membuat tercengang pemirsa debat adalah seperti biaya santunan kematian yang merupakan program pihak Paslon 01 Ronny – Wahyu seperti yang di jelaskan Ronny pada acara debat,
“Salah satu program kami adalah pemberian santunan (2.000.000) untuk membantu beban kematian bagi yang ditinggalkan, pelaksanaannya disesuaikan dengan perundang – undangan yang ada, karena dibeberapa wilayah di Indomesia sudah ada yang melakukan, ada yang 1. 000.000, ada yang 2.000.000, 3.000.000 tergantung kemampuan keuangan daerah.”
“Bahkan tidak hanya masalah santunan saja, juga masalah akte kematian, kelahiran, kita butuh data yang falid.” imbuhnya.
“Makanya kalau ada Bantuan Sosial (BANSOS) masyarakat yang turun, ada orang yang sudah mati masih dapat bantuan karena kompiuter diatas (pusat) tidak tahu.” ungkapnya
Namun program itu ditolak Gagarin Wakil paslon 02 karena dianggap tidak jelas dari sudut keadilan,
“Kalau ini diterapkan dari mana sudut keadilan, padahal yang namanya adil tidak harus sama, orang mampu misalnya punya tanah hektaran, punya usaha beberapa perusahaan masih diberi santunan, padahal yang lain masih banyak yang membutuhkan, dan kita bisa mengurangi kesenjangan, ketimpangan sosial bilamana anggara itu diterapkan yang lebih efektif. ” katanya
“Dan kita harus mendahulukan kebutuhan dari pada kepentingan, jangan karena hanya kepentingan ingin menang dalam pilkada akhirnya janji – janji yang muluk sulit terealisasi dan bertentangan dengan peraturan yang ada. ”
“Kenapa saya katakan bertentangan dengan kepentingan yang ada, yang namanya penganggaran itu harus mendahulukan kebutuhan dari pada kepentingan. “pungkasnya.
Sangat disayangkan, kekhawatiran paslon 2 (dua) terlalu dini dan berlebihan menanggapi soal santunan sehingga menganggap tidak penting, mestinya itu semua sudah terfikirkan kalau memang Paslon 01 sudah duduk di pemerintahan, ada teknis untuk membuat rumusan bersama yang tidak merugikan kebutuhan lainnya.
Dilain sisi bantuan santunan keuangan bagi masyarakat yang ditinggalkan orang tua, keluarga dan atau lainya tentunya sangat berharga sekali, kalau soal keadilan dipermaslahkan tentunya masih banyak cara lainnya, seperti penyesuaian Achieved Status atau Status sosialnya. (Tim)