Miris! Diduga Air Waduk Saguling Disedot Developer Kotabaru Parahyangan

banner 468x60

MahesaMediaCenter (Jaringan MSM), Bandung Barat Jawa Barat – Warga dan penggiat pertanian, perikanan, serta perkebunan di sekitar Waduk Saguling semakin khawatir setelah muncul dugaan penyedotan air dari waduk tersebut oleh pihak pengembang perumahan Kotabaru Parahyangan. Menurut keterangan yang diperoleh dari operator mesin sedot di lokasi, aliran air yang diambil mencapai kapasitas hingga 200 liter per detik.

“Bagaimana bisa pihak luar melakukan penyedotan air padahal Waduk Saguling merupakan sumber utama bagi pembangkit listrik, irigasi, dan perikanan? Kami harus mengetahui apakah kegiatan ini telah mendapatkan izin resmi dari PLN IP/Indonesia Power,” ujar operator tersebut kepada wartawan di Jalan Purbasari Kotabaru, Desa Cipendeuy, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat, Senin (24/2/2025).

Kegiatan yang diduga dilakukan oleh pihak pengembang Kotabaru Parahyangan ini tidak hanya menimbulkan pertanyaan mengenai legalitas dan perizinan, tetapi juga memicu kekhawatiran atas keberlangsungan pasokan air bagi kepentingan masyarakat di luar perumahan tersebut. Seorang pengelola tambak ikan menyatakan, “Air di waduk terus surut, dan kami sangat khawatir dengan keberadaan pasokan air terutama saat musim kemarau nanti.”

Selain itu, permasalahan semakin kompleks ketika diketahui bahwa SPAM Kotabaru yang sedang dikembangkan belum memenuhi rekomendasi BBWS. Menurut arahan tersebut, pengambilan air sebaiknya dilakukan dari sungai asli, bukan dari Waduk Saguling yang merupakan sumber utama pembangkit listrik.

Hingga saat ini, pihak pengembang Kotabaru Parahyangan belum memberikan keterangan terkait izin penyedotan air tersebut ataupun apakah sudah ada kesepakatan dengan pihak PLN IP/Indonesia Power. Warga dan pihak terkait mendesak agar dinas-dinas terkait segera melakukan pengecekan dan menertibkan jika ditemukan pelanggaran perizinan atau penggunaan air yang tidak sesuai dengan fungsinya.

Dengan adanya dugaan penyedotan air secara besar-besaran ini, pertanyaan besar pun muncul: bagaimana keberlangsungan Waduk Saguling di masa depan, baik di musim hujan maupun di musim kemarau? Sementara masyarakat di sekitar waduk yang menggantungkan mata pencaharian pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan semakin cemas, menanti langkah tegas dari pihak berwenang guna menjaga keberadaan Waduk Saguling.

(redMSM)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *